Melamar kerja adalah langkah penting dalam perjalanan karier kamu, apalagi kalau baru lulus kuliah atau ingin pindah ke tempat kerja yang lebih baik. Tapi, proses melamar kerja nggak bisa asal-asalan, lho. Kalau kamu nggak tahu cara yang tepat, bisa-bisa kesempatan emas lewat begitu saja.
Di artikel ini, kita bakal bahas cara melamar kerja yang baik dan benar, biar kamu nggak cuma diterima, tapi juga meninggalkan kesan positif di mata recruiter. Yuk, simak sampai habis di dosenkampus.com!
Melamar kerja itu bukan cuma soal mengirim CV atau portfolio. Proses ini adalah cara kamu “memasarkan diri” ke perusahaan yang kamu incar. Kalau caranya nggak tepat, meskipun kamu punya kemampuan yang bagus, perusahaan bisa aja ragu buat menerimamu.
Biar proses melamar kerja berjalan mulus, kamu perlu strategi yang tepat dan persiapan matang.
Sebelum melamar kerja, pikirkan dulu jenis pekerjaan yang kamu inginkan. Apakah sesuai dengan latar belakang kuliahmu atau pengalaman kerja sebelumnya? Jangan asal melamar tanpa tahu tujuan, karena itu bisa bikin kamu terjebak di pekerjaan yang nggak sesuai passion.
Tips:
Pastikan semua dokumen yang diperlukan siap sebelum melamar. Dokumen utama yang biasanya dibutuhkan:
Tips:
Gunakan template CV dan surat lamaran yang menarik tapi tetap sederhana. Hindari terlalu banyak warna atau hiasan.
Sebelum mengirim lamaran, cari tahu dulu tentang perusahaan yang kamu tuju. Ini akan membantu kamu memahami budaya kerja mereka, jenis pekerjaan yang mereka cari, dan bagaimana kamu bisa memberikan nilai tambah.
Cara riset perusahaan:
Sekarang, kebanyakan perusahaan menerima lamaran kerja melalui email atau platform online seperti JobStreet, LinkedIn, atau situs resmi perusahaan.
Tips mengirim lamaran:
Kalau lamaranmu berhasil menarik perhatian recruiter, tahap berikutnya biasanya wawancara. Ini adalah momen penting untuk menunjukkan kepribadian dan kemampuan kamu secara langsung.
Tips sukses wawancara kerja:
Setelah mengirim lamaran atau wawancara, jangan lupa follow up ke perusahaan untuk menunjukkan keseriusan kamu. Tapi, lakukan dengan sopan dan jangan terlalu sering agar tidak terkesan memaksa.
Contoh follow up email:
“Selamat pagi, [Nama HR/Recruiter]. Saya ingin menanyakan kabar terkait lamaran kerja saya untuk posisi [Nama Posisi] yang telah saya kirimkan pada [Tanggal]. Terima kasih atas perhatiannya.”
Melamar kerja yang baik dan benar butuh usaha dan persiapan, tapi hasilnya pasti sepadan. Mulai dari menentukan tujuan, menyusun dokumen yang rapi, hingga menunjukkan sikap profesional saat wawancara, semuanya harus kamu lakukan dengan hati-hati.
Ingat, proses melamar kerja adalah kesempatan untuk menunjukkan siapa kamu dan apa yang bisa kamu tawarkan ke perusahaan. Jadi, pastikan kamu melakukannya dengan maksimal. Semangat, dan semoga kamu segera mendapat pekerjaan impian!
Saya adalah pemuda yang suka tentang dunia online. Memiliki hobi berbagi informasi melalui website.